Selasa, 19 November 2013

my story


OCTOBER TIME

Tak terasa, bulan ini memasuki Oktober. Yuppzz….bulan yang  selama ini kutunggu di sepanjang perjalanan hidupku. Entah kenapa Oktober ini adalah Oktober ceria di dalam hidupku. Mungkin bertepatan dengan ultahku yang ke-18 bisa dikatakan ceria. Dan lebih indahnya lagi adalah 13 Oktober besok aku bersama dengan grup Perkantas (Persekutuan Antar Universitas) Salatiga akan mengisi liburan dengan mendaki ke Gunung Merbabu. Yeaahh…akhirnya impianku mendaki gunung terwujud. Dan aku merelakan waktuku untuk pulang ke Blora demi mendaki Gunung Merbabu terlebih dahulu. Sungguh Oktober ini banyak kejutan yang datang tak terduga bagiku.
 Hari demi hari kulalui dengan menunggu detik-detik 8 Oktober. Namun sehari sebelum tanggal 8, aku rasa hari yang begitu cukup menyebalkan. HPku satu-satunya rusak dan terpaksa, aku harus beli HP lagi agar aku dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang kukenal. Dan aku harus rela kehilangan uang tabunganku untuk membeli HP tersebut. Ok ga masalah, aku akan semangat untuk memulai menabung lagi agar sedikit bisa meringankan beban orang tua membiayai makan dan kostku.
Alunan jarum jam yang begitu santai,sedikit demi sedikit menunjukkan pukul 23.00. Hmmm…one hours again !! Aku tak tahu rencana Tuhan untuk hari besok. Yang pasti aku meluangkan waktu sejenak untuk datang kepada Tuhan lewat doa. Aku tahu perjalananku sebagai mahasiswa masih terlalu panjang dan banyak tantangan serta rintangan yang belum kulewati. Aku sadar bahwa kuliah itu sangat jauh berbeda dengan nuansa SMA/SMK, mau ga mau harus berperan aktif dalam tugas dan belajar bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dibebankan. Semua kekhawatiran, ketakutan, masa depan, pergumulan, beasiswa, pergaulan dan kuliahku, semuanya aku serahkan kepada Tuhan.
            18th time !!!  Senang rasanya memasuki usia yang bertambah satu tahun ini. Umur baru bukanlah sesuatu yang mudah. 18 merupakan usia yang dewasa, bukan lagi seperti anak kecil. Walaupun terkadang aku masih seperti anak kecil, aku mau berusaha untuk belajar dewasa secara perlahan. Karena perubahan itu suatu proses dimana proses itu tidak harus seketika langsung jadi. Jadi harus melalui tahap demi tahap.
Pagi itu serasa aku terlahir di lingkungan yang baru. Jauh dari orang tua dan jauh juga dari teman dekat. Sungguh ultah yang sangat buatku kesepian. Tapi, sahabat-sahabat baruku di kampus pagi ini menyambutku dengan ucapan dan cipika-cipiki kepadaku. Aku sangat bersyukur jikalau sahabat-sahabatku sungguh mengasihiku.
Namun pagi itu, rasanya masih ada yang kurang. Aku menantikan ucapan dari orang tuaku. Aku sadari, orang tuaku jarang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Biasanya untuk menyikapi keadaan seperti itu, aku selalu cuek. Tapi semuanya sudah berubah. Hari ini, aku tak bisa cuek dalam menyikapi hal ini. Egoku terus mengarahkanku untuk menanti ucapan dari orang tuaku. Fikirku kalau aku sudah jauh dari mereka, mereka akan mengucapkannya kepadaku. Daripada aku galau menanti ucapan, akhirnya aku meng-update status di facebook yang menerangkan kalau aku sedang menanti ucapan dari orang tuaku.
Beberapa menit kemudian, satu pesan datang di handphoneku. Aku buka, ternyata pesan itu dari adikku. Ternyata adikku mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku saat adikku mengetahui status di facebookku. Ibuku kemudian menelponku menanyakan bagaimana hari ini dengan diriku yang sedang berulang tahun. Rasa haru menyelimutiku saat aku mulai menceritakan kejadian-kejadian hari ini di tanggal 8 Oktober. Sudah mendapat ucapan dari keluargaku dan bisa bercerita dengan mereka membuat hari ulang tahunku berwarna akan hadirnya mereka walaupun hanya lewat handphone. 
Yang pasti, di usia yang ke-18 tahun ini aku akan mempergunakan hari-hariku dengan kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain. Aku harus tetap bersyukur terhadap apa yang terjadi dalam hidupku ke depannya. Aku bersyukur jika hari ini, Tuhan masih memberikanku usia yang sangat istimewa. Kedewasaan, cara berfikir, cara bergaul, cara memecahkan masalah, dan pendekatan kepada Tuhan yang nantinya siap menjadi pembentuk karakterku ke depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar