OCTOBER
TIME
Tak terasa, bulan ini
memasuki Oktober. Yuppzz….bulan yang
selama ini kutunggu di sepanjang perjalanan hidupku. Entah kenapa
Oktober ini adalah Oktober ceria di dalam hidupku. Mungkin bertepatan dengan
ultahku yang ke-18 bisa dikatakan ceria. Dan lebih indahnya lagi adalah 13
Oktober besok aku bersama dengan grup Perkantas (Persekutuan Antar Universitas)
Salatiga akan mengisi liburan dengan mendaki ke Gunung Merbabu. Yeaahh…akhirnya
impianku mendaki gunung terwujud. Dan aku merelakan waktuku untuk pulang ke
Blora demi mendaki Gunung Merbabu terlebih dahulu. Sungguh Oktober ini banyak
kejutan yang datang tak terduga bagiku.
Hari demi hari kulalui dengan menunggu
detik-detik 8 Oktober. Namun sehari sebelum tanggal 8, aku rasa hari yang
begitu cukup menyebalkan. HPku satu-satunya rusak dan terpaksa, aku harus beli
HP lagi agar aku dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang kukenal. Dan aku
harus rela kehilangan uang tabunganku untuk membeli HP tersebut. Ok ga masalah,
aku akan semangat untuk memulai menabung lagi agar sedikit bisa meringankan
beban orang tua membiayai makan dan kostku.
Alunan jarum jam yang
begitu santai,sedikit demi sedikit menunjukkan pukul 23.00. Hmmm…one hours
again !! Aku tak tahu rencana Tuhan untuk hari besok. Yang pasti aku meluangkan
waktu sejenak untuk datang kepada Tuhan lewat doa. Aku tahu perjalananku
sebagai mahasiswa masih terlalu panjang dan banyak tantangan serta rintangan
yang belum kulewati. Aku sadar bahwa kuliah itu sangat jauh berbeda dengan nuansa
SMA/SMK, mau ga mau harus berperan aktif dalam tugas dan belajar bertanggung
jawab terhadap apa yang sudah dibebankan. Semua kekhawatiran, ketakutan, masa
depan, pergumulan, beasiswa, pergaulan dan kuliahku, semuanya aku serahkan kepada
Tuhan.
18th time !!!
Senang rasanya memasuki usia yang bertambah satu tahun ini. Umur baru
bukanlah sesuatu yang mudah. 18 merupakan usia yang dewasa, bukan lagi seperti
anak kecil. Walaupun terkadang aku masih seperti anak kecil, aku mau berusaha
untuk belajar dewasa secara perlahan. Karena perubahan itu suatu proses dimana
proses itu tidak harus seketika langsung jadi. Jadi harus melalui tahap demi
tahap.
Pagi
itu serasa aku terlahir di lingkungan yang baru. Jauh dari orang tua dan jauh
juga dari teman dekat. Sungguh ultah yang sangat buatku kesepian. Tapi, sahabat-sahabat
baruku di kampus pagi ini menyambutku dengan ucapan dan cipika-cipiki kepadaku.
Aku sangat bersyukur jikalau sahabat-sahabatku sungguh mengasihiku.
Namun
pagi itu, rasanya masih ada yang kurang. Aku menantikan ucapan dari orang
tuaku. Aku sadari, orang tuaku jarang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku.
Biasanya untuk menyikapi keadaan seperti itu, aku selalu cuek. Tapi semuanya
sudah berubah. Hari ini, aku tak bisa cuek dalam menyikapi hal ini. Egoku terus
mengarahkanku untuk menanti ucapan dari orang tuaku. Fikirku kalau aku sudah
jauh dari mereka, mereka akan mengucapkannya kepadaku. Daripada aku galau
menanti ucapan, akhirnya aku meng-update status di facebook yang menerangkan
kalau aku sedang menanti ucapan dari orang tuaku.
Beberapa
menit kemudian, satu pesan datang di handphoneku. Aku buka, ternyata pesan itu
dari adikku. Ternyata adikku mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku saat
adikku mengetahui status di facebookku. Ibuku kemudian menelponku menanyakan
bagaimana hari ini dengan diriku yang sedang berulang tahun. Rasa haru
menyelimutiku saat aku mulai menceritakan kejadian-kejadian hari ini di tanggal
8 Oktober. Sudah mendapat ucapan dari keluargaku dan bisa bercerita dengan
mereka membuat hari ulang tahunku berwarna akan hadirnya mereka walaupun hanya
lewat handphone.
Yang
pasti, di usia yang ke-18 tahun ini aku akan mempergunakan hari-hariku dengan
kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain. Aku harus tetap bersyukur terhadap
apa yang terjadi dalam hidupku ke depannya. Aku bersyukur jika hari ini, Tuhan
masih memberikanku usia yang sangat istimewa. Kedewasaan, cara berfikir, cara
bergaul, cara memecahkan masalah, dan pendekatan kepada Tuhan yang nantinya
siap menjadi pembentuk karakterku ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar